![]() |
Siglukan dalam sayuran |
3 jenis diabetes
1. Diabetes tipe 1 (Diabetes tipe 1): tubuh pasien tidak memproduksi insulin. Orang dengan diabetes tipe 1 harus mengambil suntikan insulin untuk mempertahankan gaya hidup "normal". Diabetes tipe ini dikenal sebagai insulin-dependent diabetes mellitus (IDM) atau diabetes juvenil. Hal ini karena diabetes ditemukan ketika pasien masih anak-anak atau remaja, pada 5% sampai 10% dari populasi.
2. Diabetes tipe 2: ketika sel-sel tubuh pasien tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan pankreas dengan baik (kerusakan pankreas karena pola makan yang tidak tepat, gaya hidup yang tidak sehat), biasanya karena nutrisi yang tidak terkontrol untuk waktu yang lama. Ini terjadi karena reseptor insulin yang dibutuhkan tubuh untuk memprosesnya tidak bekerja. Kadar gula darah tinggi pada diabetes tipe 2 terkait dengan pola makan yang tidak sehat, obesitas, dan kurang olahraga. Menurut temuan penelitian terbaru, kelebihan berat badan merupakan faktor penting yang meningkatkan risiko terkena diabetes. Pada penderita diabetes tipe ini, tubuh tetap memproduksi insulin, namun dalam jumlah yang berkurang. Diabetes tipe 2 sering disebut non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDD) atau diabetes onset dewasa. Secara umum, diabetes tipe ini dikenali setelah 30 tahun, pada 90% hingga 95% dari semua penderita diabetes.
3. Diabetes Tipe 3: Mengacu pada wanita hamil yang memiliki gula darah tinggi meskipun tidak menderita diabetes. Diabetes tipe 3 sering kali merupakan diabetes tipe 2.
Jika dibiarkan dalam waktu lama, diabetes dapat menyebabkan komplikasi yang serius, yaitu diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada retina mata (kebutaan), penyakit jantung dan gagal ginjal kronis. Pasien diabetes memerlukan perawatan intensif: periksa tekanan darah mereka secara teratur, makan makanan yang sehat, berhenti merokok, tidak minum alkohol dan menjaga berat badan seimbang.
Diabetes tidak dapat disembuhkan
Semua jenis diabetes telah diobati sejak ditemukannya insulin pada tahun 1921. Penderita diabetes dapat minum obat untuk menjaga kadar gula darah tetap normal. Penggunaan insulin dan beberapa obat oral dapat menurunkan gula darah pasien (hipoglikemia), sehingga harus dipantau selama penggunaannya. Hipoglikemia bisa berbahaya bagi seseorang ketika kadar gula darahnya terlalu rendah. Kedua jenis diabetes (diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2) bersifat kronis dan tidak dapat disembuhkan. Transplantasi pankreas telah dilakukan dan berhasil, sayangnya hanya diabetes tipe 1 yang dapat diobati, dan wanita dengan diabetes tipe 3 biasanya sembuh setelah melahirkan (lihat juga artikel: Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus ).
Kisah Butet Kertaredjasa dengan Gula Darah Tinggi
Seniman asal Yogyakarta, Boot Kartorezasa, menderita diabetes. Setelah diperiksa gula darah saya, ternyata 400 mg/dL (gula darah saya sangat tinggi, biasanya di bawah 126 mg/dL saat puasa). Tiga obat herbal yang dicobanya untuk mengobati diabetes adalah silukan, brotavali, dan mahkota dewa. Ciplukane mampu menurunkan kadar gula darah yang ekstrim. Ia berhenti minum obat herbal Ciplukane karena takut hipoglikemia. Tapi kemudian mencoba Mahkota Dewa dengan Brotovalli untuk menurunkan gula darah. Berhasil, kadar gula darah kembali normal.
Boot Nin mendapat resep Mahkota Dewa dari seorang teman bernama Hermanta. Pengolahan Mahkota Dewa: Daging Mahkota Dewa dipotong menjadi irisan tipis dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Dalam bentuk kering, tuangkan 10 fillet matang dengan 3 gelas air mendidih dan sisa 1 gelas. Biarkan dingin, lalu saring dan langsung diminum. Gunakan secara rutin setiap hari sampai kadar gula darah Anda normal.
Setelah meminum ramuan ini secara rutin selama seminggu, Butet Kertorezus menemukan kadar gula darah sebesar 226 mg/dL. Dia terus menggunakannya, dan setelah seminggu kadar gula darahnya naik menjadi 195 mg/dL. Ia melanjutkan terapi setelahnya, dengan kadar gula darah 173 mg/dL setelah 2 minggu.
Bukan hanya gula darah yang melonjak setelah memakan mahkota dewa. Kadar kolesterol darah dan asam urat juga berkurang. Kolesterol pada awal adalah antara 233 mg/dL dan 210 mg/dL. Asam uratnya naik dari 7,5 mg/dl menjadi 6,6 mg/dl.
Karena sulitnya menyiapkan obat ini di luar kota, Butet Kertorezasa pun mengikatkan diri untuk mengikat mahkota dewa dan Brotavali. Campuran dibuat dengan mencampurkan mahkota Deva (bubur yang dikeringkan dengan blender) dengan perbandingan 1:1 dengan Brotavali. Kemudian masukkan ke dalam kapsul yang bisa dibawa kemana-mana. Dia mengonsumsi kapsul saat berada di luar Yogyakarta, misalnya di Jakarta. Tetapi ketika dia di rumah, dia masih meminum obat yang sudah disiapkan.
Anda dapat membeli tiga kapsul herbal, ditambah kami menawarkan ratusan obat herbal untuk berbagai penyakit.
Untuk pembelian kapsul Cilukan, ikuti link : Obat Cilukan
Untuk membeli Kapsul Mahkota Dewa, silahkan kunjungi link berikut : Obat Herbal Mahkota Dewa
Untuk membeli kapsul Brotowali kunjungi link ini: Obat Herbal Brotowali